Minggu, April 18, 2010

Kuliah oh Kuliah...

Post ke-5 ku di blog ini. Kali ini saya mau bercerita sedikit tentang kuliah saya dan apa yang terjadi di dunia kuliah saya yang sebenarnya. Kuliah memang kegiatan utama saya sehari-hari. Karena saat ini hanya ini yang bisa saya lakukan selain kegiatan-kegiatan lainnya. Mengapa saya mau bercerita tentang kuliah saya??? Baca terus post ini sampai nanti ada bagian yang akan menjawab pertanyaan tadi.

Saat saya masih berada di SMA Negeri 1 Pangkalpinang, saya mempunyai keinginan untuk kuliah di luar Bangka seperti halnya teman-teman lain atau pun calon-calon mahasiswa daerah lainnya. Tujuannya adalah 2 kota besar, Bandung atau Yogjakarta. Beberapa minggu sebelum ujian nasional SMA berlangsung, saya bersama beberapa teman saya bertolak menuju Palembang untuk mengikuti test masuk Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta. Hampir tidak ada persiapan yang matang yang saya lakukan selain membawa beberapa modul dan buku-buku bacaan. Test pun dijalani tanpa kesulitan, maksudnya tanpa kesulitan untuk menjawab asal semua soal yang diberikan, hehehehe. Hasilnya, dari SMA kami hanya satu orang yang berhasil lolos ke Universitas bergengsi tersebut. Tapi ga’ apa-apa, masih banyak kesempatan. Setelah dinyatakan lulus UN, anehnya niat untuk hijrah ke luar jadi sirna, entah apa sebabnya, semua seakan tak berjalan dengan rencana sebelumnya.

Tahun 2006, saya lulus dari SMA tersebut. Terdengar kabar bahwa akan didirikan sebuah Universitas Negeri di Bangka Belitung yang bernama Universitas Bangka Belitung. Saya dan teman-teman genk pun bermaksud untuk ikut seleksi di universitas tersebut dan lolos, meskipun tidak dimasukkan ke jurusan yang diinginkan, tapi tak apa lah, tetap dijalani. Saya masuk ke jurusan Akuntansi dari 2 jurusan yang saya incar yaitu Manajemen dan Akuntansi. Tahun pertama dilewati tanpa kendala dan kami masih menikmati bagaimana suasana perkuliahan. Kampus yang lumayan dekat dari rumah, dan system perkuliahan yang cenderung dapat diterima sebagian mahasiswa membuat kuliah pun jadi menarik. Tapi menginjak tahun ke dua, gedung yang kami tempati sekarang akan dibangun sebuah gedung lain (karena memang untuk Fakultas Ekonomi masih menggunakan gedung Pemkot Pangkalpinang). Maka persiapan pembangunan pun telah dilakukan. Area perkuliahan makin sempit, dan lahan gedung juga semakin habis ditambah lagi suara alat berat yang “membantu” pembangunan, membuta suasana perkuliahan berubah drastis. Tak didapat lagi kenyamanan belajar dan niat pun semakin luntur karena keadaan. Tapi demi mengejar target lulus, perkuliahan masih tetap di laksanakan.

Bagaimana dengan nilai saya? Hehehehe. Pertanyaan yang paling vital, apalagi ditanyakan kepada cowok seperti saya. Eits, jangan salah, bukan berarti tiap semester nilai saya terjungkal. Secara keseluruhan nilai yang saya peroleh dari perkuliahan ini cukup baik. Mungkin dengan IPK 2,86 yang saya dapat sekarang adalah buktinya. Tapi jujur, saya tidak mementingkan nilai, yang saya fokuskan adalah bagaimana saya mendapatkan nilai tersebut dan kemampuan yang saya punya, itu adalah kunci dari setiap apa yang kita kerjakan nantinya di dunia kerja.

Nah bagamana dengan sekarang?. Sekarang saya masih menjalani semester 8 dari perkuliahan saya. Tempatnya pun telah berpindah dari gedung pinjaman ke gebung asli dari UBB sendiri di Balun Ijuk, Bangka Induk. Untuk tempat yang satu ini berada sangat jauh dari rumah, sekitar 15-20 menit berkendara, bahkan bisa lebih jika keadaan jalan ramai atau jam sibuk. Program PPIK yang telah saya jalani memaksa saya untuk mebuat sebuah cuti perkuliahan selama satu semester. Maka semester 7 pun saya korbankan untuk menjalani program yang menurut saya adalah program yang lebih penting dari kuliah (LOH!!!!). Mengapa demikian? Tidak semua orang mendapat kesempatan untuk menjalani sebuah “tugas Negara” di Negara lain. Dan dari program ini juga pengalaman yang didapat jauh melebihi apa yang kita dapat dari 6 bulan kuliah. Tetapi, semua pasti ada resikonya gan, setelah program selesai, saya seakan terlunta-lunta menghadapi perkuliahan di atas sebuah kondisi “semester akhir” yaitu skripsi (tapi saya lebih suka menyebutnya “skripshit!”). teman-teman tingkatan telah banyak yang bersiap untuk menyusun skripshit bahkan ada yang akan sidang di bulan depan. Nah saya??? Dengan minus satu semester, saya harus menjalani semester sekarang dengan 3 mata kuliah ulangan dari 3 semester genap yang yang telah dilalui (2, 4, dan 6). Dari masing-masing semester terdapat satu mata kuliah, dan yang bikin asik, semua mata kuliah dapat saya bilang adalah mata kuliah yang paling terkutuk yang pernah ada, hehehehe nggak lah, canda doank. Jadi dengan 3 mata kuliah yang saya ambil untuk menghabiskan semester 8 ini, maka saya mendapat 2 hari untuk kuliah, Selasa untuk 2 mata kuliah dan Jum’at untuk 1 mata kuliah. Lalu apa yang saya lakukan di 3 hari lainnya? Hoaaaaaaaaaaaa…. Ingin teriak rasanya jika saya memikirkan hal ini. Sebenarnya saya berkeinginan untuk bekerja di siang hari dan kuliah saya alihkan ke malam hari. Tetapi planning tersebut ternyata tidak didukung oleh ibunda tercinta. Beliau takut nantinya saya tidak konsentrasi kuliah dan akhirnya kuliah terbengkalai. Yang namanya keinginan orang tua, pastinya ga’ bisa ditentang, walopun keinginan kita jauh lebih besar. Do’a restu orang tua akhirnya menjadi “senjata pamungkas” bagi saya untuk mengurungkan niat bekerja sambil kuliah.

Jadi inilah jawaban dari pertanyaan awal tadi. Kuliah, sebuah dilema baru yang saya hadapi setelah program kebanggaan saya selesai. Tapi terlepas dari itu semua, saya harus tetap menjaga sisi positif dari apa yang saya alami di dunia kuliah. Dari kuliah juga banyak yang saya pelajari. Nanti akan saya ceritakan bagaimana saya menjalani kuliah (tentunya di post lain ya, karena post ini dah panjang banget.hehehe). From “ the skinny” to our world. Aal.

0 comments:

Posting Komentar

For all Bloggers from BaBel, join this...

 
;