Jumat, Februari 15, 2013

I'm Back! - Di-PHP-in Perusahaan

Hallo.... Apa kabarnya blog saya ini? Lihat post terakhir, oalah... Mei tahun kemarin adalah bulan terakhir ngepost. Oke, saya mulai ngepost lagi nih. Absen ngepost bukan karena sibuk, ada kerjaan atau tidak mendapat inspirasi, cuma masalahnya, ssssttt... internet di rumah terpaksa diputus karena jarang dipake, hehe...

Di post yang sekarng saya mau bercerita tentang peristiwa "unik" yang baru saja saya alami di minggu ini. Dimulai dari hari Rabu, 6 Februrari yang lalu, dimana siang hari telpon berbunyi. Ternyata pihak yang menelepon adalah salah satu bank BUMN di negeri ini. Dulu memang saya pernah melamar pekerjaan di bank ini, dan hari itu saya diinfokan untuk mengikuti test psikotes tertulis. Tempat testnya di Palembang (lagi) pada tanggal 9 Februari. Saya langsung rundingan dengan orang tua karena pada hari itu tiket pesawat pagi lumayan mahal, mendekati 650ribu. Akhirnya ibunda merestui saya untuk berangkat ke Palembang. Tiket sudah di tangan hari kamis. Besoknya, hari jum'at, sehari sebelum hari tes, saya kembali mendapat telpon dari pihak bank ini.

"Halo, Fardha? Ini dari B*I"
"Ya, kenapa mbak?" jawabku, karena memang yang menelepon adalah Mbak Yanti, salah satu staff di sana.
"Masih di Pangkalpinang atau sudah di Palembang?" tanya Mbak Yanti lagi.
"Masih di Pangkalpinang, mbak. Besok berangkat pake pesawat pagi." jawabku.
"Oh iya, sayang kalau nggak berangkat, soalnya pihak Kanwil sudah menelepon, katanya kalian yang ikut test bakal diterima semua". Jelasnya.

Mendengar kabar seperti itu, saya langsung merespon. "Mbak, kalo memang sudah pasti dapat, terimakasih, semoga memang benar adanya, tapi yang terpenting sekarang adalah ikut test dulu". "Iya... iya... jangan enggak datang lho, lagian kalian juga sudah diminta nomor rekening, biasanya memang sudah pasti diterima." balas Mbak Yanti lagi. Kemudian saya mengakhiri percakapan.

Besoknya saya berangkat bersama 1 teman saya. Sesampai di Universitas Sriwijaya, tempat test tersebut, saya menunggu rombongan lain dari kota saya yang sama-sama mengikuti tes. Kami sebenarnya berjumlah 16 orang, tapi pada hari itu, cuma 10 orang yang hadir. Saya pun menginformasikan kepada teman-teman tentang info yang saya terima kemarin. Tiba saatnya test tahap pertama, test berjalan lancar, tapi sayangnya 1 orang di antara kami gugur, diapun memutuskan untuk pulang ke Pangkalpinang besoknya. Kami kembali ke tempat tinggal teman yang memang sudah menemukan penginapan di hari sebelumnya. Sambil menunggu hasil test tahap dua dan wawancara psikologis di hari minggu, kami menginap di sana. Sambil tak henti berharap, kami menunggu hasil test yang ana baru akan keluar pada hari selasa malam rabu. Sampai pada waktu pengumuman hasil test, kami mengutus 2 orang yang kebetulan punya kendaran untuk melihat hasil test. Karena malam hari, dapat dipastikan bahwa kegiatan memang hanya melihat hasil test di 2 hari sebelumnya.

Mengecewakan, nama saya bersama teman saya yang kemarin pergi sama-sama tidak ada di kertas hasil test. Saat itu yang kami rasakan adalah rasa kecewa, kecewa karena apa yang dikatakan pihak B*I tidak sesuai dengan apa yang kami dapat. Tidak lulus test, itu perasaan biasa, saya juga sudah terbiasa dengan hal seperti itu, tapi yang buat kami kecewa adalah kami berangkat dengan iming-iming "pasti diterima" yang mana hal itu dikatakan langsung oleh pihak bank yang kami lamar. Tak mau berlarut-larut kecewa, kami pun berencana untuk pulang esoknya, balik ke Kota Pangkalpinang. Setelah pamit sana-sini, kami berangkat via jetfoil. Alhamdulillah sampai ke rumah dengan selamat.

Kamis, 14 Februari, rombongan yang kemarin lolos ke test berikutnya kembali menjalani test. Kali ini mereka mengikuti test wawancara langsung dengan pihak kanwil, di Palembang. Mengingat karena dulu diinfokan pihak kanwil berkata bahwa peserta sudah pasti diterima, kami beranggapan mereka yang lolos, berjumlah 5 orang sudah pasti diterima, tapi nyatanya, tetap saja ada yang gugur sehingga menyisakan 1 orang. Ya, 1 orang, dari 16 orang yang dulu dibilang "sudah pasti diterima semua".

Kalian yang merasakan hal yang sama dengan kami yang tidak lolos mungkin akan berperasaan sangat kecewa. Ini yang kami bilang di-PHP-in perusahaan. Pemberi kerja itu, apalagi perusahaan-perusahaan bonafit itu "JAHAT". Saya menghimbau jangan terlalu percaya dengan apa yang mereka katakan berhubungan dengan hasil tes sebelum kalian mengalami sendiri. Mau apa lagi, berdo'a supaya mereka mendapat laknatulallah karena telah menzhalimi orang-orang seperti kami? Karena banyak yang bilang do'a orang-orang teraniaya itu dikabulkan, dan kami juga termasuk golongan orang-orang seperti itu, kita lihat saja nanti. *devil face.

1 comments:

Posting Komentar

For all Bloggers from BaBel, join this...

 
;