Selasa, 3 April 2012, pukul 08.15 WIB selesai check in, saya bergegas menuju waiting room Bandara Depati Amir, Pangkalpinang. Ah, masih 1 jam lagi sebelum berangkat pikirku. Ku pilih tempat duduk yang tak jauh dari gate 1. Bersiap menghidupkan playlist di hp sambil sibuk juga menempatkan headset ke telinga kanan-kiri. Tujuan saya hari ini adalah Kota Palembang. Bukan sengaja mau berlibur atau melepas penat, tapi ada urusan lain yang mungkin lebih penting dan menyangkut masa depan.
"Menyangkut masa depan" jangan diartikan kalau saya mau mencari seorang istri di Kota Pempek ini, saya ke sini semata-mata hanya memenuhi amanat orang tua saya untuk mengikuti test tertulis di TVRI Sumsel Babel. Ya begitulah, beberapa minggu yang lalu TVRI Sumsel Babel membuka lowongan di media cetak lokal, memberi kesempatan kepada sarjana muda Bangka belitung untuk berkarir di beberapa bidang di sana. Sebelumnya juga saya sudah mendapat info ini dari ibunda saya yang kebetulan bekerja di Pemprov Babel. Beliau mengatakan bahwa ada info penerimaan pegawai untuk TVRI Sumsel Babel dan penempatannya di Babel. Beberapa hari kemudian muncul iklan ini di media cetak dan saya lihat detail-detailnya. Gosh, jurusanku cuma menerima posisi Staff ADM dan itupun cuma 1 orang. Sambil saya lihat lagi posisi lain, hmm editor lumayan qualified lah karena saya tahu (tapi tidak menguasai) salah satu software syaratnya (Adobe Premiere). Saya mencoba mengikuti syarat-syarat administrasi di lowongan tersebut dan sampai di mana saya mengantar berkas saya ke TVRI Babel.
Akhirnya panggilan untuk penumpang tujuan Palembang pun terdengar pagi itu. Kurang lebih 30 menit di angkasa, saya menapakkan kaki saya di tanah Palembang setelah 6 tahun yang lalu saya ke sini. saya mencoba menelpon ojek langganan teman ibu saya yang kebetulan disarankan ke saya, tetapi apa daya paman saya sudah duluan menjemput. Memang tidak ada janji untuk dijemput keluarga karena sebelumnya ayah hanya mengatakan kalau saya mau ke Palembang tanggal sekian pesawat jam sekian. Saya pun tak enak hati dengan Pak Edi si tukang ojek, saya meminta maaf dan langsung bergegas meluncur keluar bandara dengan paman saya.
Sampai di rumahnya, tidak berubah, sama seperti 6 tahun yang lalu saya pernah ke sini. cuma kali ini 2 orang anaknya sudah merantau ke Malang. Dia punya 4 orang anak, anak pertama dan ke-2 meninggal dunia karena sakit, tinggal anak ke-3 yang sudah mau lulus kuliah dan anak bungsu yang baru mau kuliah. Rumah di kawasan perumahan padat ini pun menjadi tempat menginapku 2 hari kedepan.
Rabu, 4 April 2012. Pukul 07.30 saya sudah diantar menuju Stasiun TVRI Sumsel Babel di kawasan Jl. Balap Sepeda. awalnya cuma saya seorang yang hadir tapi lama kelamaan banyak juga yang datang dan total keseluruhannya ada 76 orang, tetapi masih ada beberapa bangku yang kosong. Di antara peserta test, saya bertemu dengan Anto, satu kampus dengan saya ternyata, cuma beda jurusan. Dia berasal dari Sungai Liat, kota ku semasa SD. Satu lagi, Dicky, teman satu kampus dan sejurusan dengan Anto. Saya perhatikan lagi, nah, ada beberapa juga teman saya waktu SD di S.liat yang ikut, mungkin mereka tidak ingat lagi dengan saya, tapi saya masih ingat mereka satu persatu. Kejutan kecil bagi ku, lama tak meihat mereka, sekarang bertemu dan "mengadu nasib" di Palembang.
Sebenarnya agak sedikit kecewa kenapa testnya harus di Palembang. Tidak bisakah para penguji terbang ke Bangka untuk memberikan test di sana. Kita yang belum kerja ini terpaksa harus merogoh kocek lebih demi mengikuti test. Belum lagi nanti tanggal 7 hari pengumuman test tertulis dan tanggal 9 harus balik lagi ke Palembang untuk tes wawancara. Ah, belum kerja tapi sudah "diperas" begini. Tapi tak apalah, berfikir positif saja, materi bisa diganti, tapi pengalaman tak bisa sembarangan didapat. Setidaknya saya mendapat rekan baru, dan kejutan kecil tadi di sini. Ciao!
2 comments:
terusss lulus gaakkk nihhh????? wawancaranya gimana??????
Sampai hari ini, Minggu, 15 April 2012, sudah mengikuti tes wawancara (9 April) dan belum ada hasil. :D
Posting Komentar